Minggu, 4 Maret 2007, Singkawang begitu ramai dari biasanya. Masyarakat tumpah ruah ke jalan, turis berdatangan dari mana-mana untuk menyaksikan perayaan Cap Go Meh yang begitu khas di kota ini. Tak ketinggalan juga rekan-rekan muda kita di sana, turun ke jalan untuk mengabadikan berbagai atraksi yang kini bisa kita nikmati bersama.
Beginilah suasana masyarakat yang tumpah ruah di pusat kota.
Taburan gendang mengiringi rombongan.
Keramaian massa di tengah kota.
Tandu Pak Kung
Berdiri di atas pedang.
Di atas To Khiau.
Kaki menginjak pedang.
Atraksi dua Tatung(Lauya).
Choi Lam Sin dan rombongan di jalan Diponegoro.
Jubah emas.
Ciong Kiun (Panglima)
Chon Nyun Cim (ditusuk jarum perak)
Dua tatung bersama.
To Khiau yang unik.
Nyun cim beserta jeruk.
Berdiri di atas To Khiau.
Di jalan Ali Anyang.
Duduk bersila.
Atribut sang Tatung.
Menaiki tangga pedang.
Menuruni tangga pedang.
Duduk di atas pedang.
Berjubah Panglima.
Menyantap ayam.
Memegang tombak.
Menembus pipi.
Digantung pisang goreng?
Digantung buah?
Ekspresi sang Tatung(Lauya).
Menggigit sesaji.
Kebal.
Bu Mien Ciong kiun?(Jendral berwajah hitam).
Tatung berkomunikasi.
Menyusuri jalan raya.
Nyun Cim(jarum perak) digantung buah.
Menembus pipi.
Batang tembus pipi.
Beserta jeruk bali (Jiu).
Ngau kai (gigit ayam).
La Tok.
Nyun Cim di pipi.
Nyun cim menembus pipi dan telinga.
Di atas to khiau.
Memegang lampu neon.
Memakan lampu neon.
Berjalan di atas beling.
Injak beling.
Injak-injak beling.
Berbaring di beling.
Perjalanan ke barat?
Sun Go Kong.
Massa yang berangsur-angsur membubarkan diri.
Tampak pasukan kuning bersih-bersih setelah
massa pergi.
Sekian
(Pictures by: Agus Riadi Saputra and Andreas Loka)
-rdt-