Dari ujung jalan Setia Budi.

Jalan-jalan menelusuri banjir.

Lokasi Pasar Hong Kong.

Jalanan pun sepi.

Dan seperti biasa, aktivitas pasar pun pindah ke sekitar jalan niaga.

Ayo-ayo dipilih-dipilih. Oi mai pho phang mo?(mau beli pelampung?).

Se mo fit lu. (cuci motor ah).

Ce, khien ngai hi kau sui! (Kak, gandengin saya main air).

Basah deh.

Sekian.

(Sended by Andreas Loka, pictures by Bobby Bong).

-rdt-.

Dari arah Singkawang, lurus terus menuju jantung kota.

Melewati Poslantas Bengkayang.

Serta jalan Jerendeng.

Foto sebelah kiri adalah pertigaan jl Tabrani dan Pasar Tengah, dan sebelah kanan merupakan ruko yang dulunya lokasi bioskop Bengkayang.

Sudut asri di salah satu jalan menuju kampung kaum.

Di sini orang-orang menyebutnya Holland Kew (Parit Belanda).

SD Subsidi dan TK Amkur Bengkayang.

Salah satu Vihara di Bengkayang.

Gedung Pancasila yang kini menjadi pusat kursus mandarin dan komputer.

Pom bensin.

Kantor Bupati Bengkayang.

Pemandangan dari samping kantor Bupati.

Lapangan di kantor Bupati.

Khiun to Pajan khiau (di dekat jembatan Pajan)

Pandanglah awan.

Pandanglah Gunung.

Dalam pesona alam.

Sekian.

(Pictures by Willy William).

-rdt-

Jl P. Diponegoro.

Menelusuri Diponegoro.

Jl Pangeran Antasari.

Menelusuri Antasari.

Stasiun pemancar.

Gunung Sari.

Jalan Tani.

(Pictures by : Andreas Loka)

-rdt-

Inilah gerbang masuk menuju Tampan Impian Pasir Panjang

Pos masuk, dan hotel Natuna.

Salah satu potret Taman Impian.

Su Theu ha (di bawah pohon).

Paduan awan, pantai dan pasir.

Jalur lalu lintas.

Kolam renang.

Aliran air tawar.

Hamparan ombak.

Lirikan di atas batu.

Ada ikan nggak ya?

Tampak samping.

Salah satu pondok, oi sit jai sui mo?

Sampan di tepi pantai.

Tham sui (air tawar).

Kau sui (Bermain air).

Kala sore tiba.

Ten nyit theu lok san (menanti sunset).

Nyit theu lok san (sunset).

Dan tiba juga saat pulang.

Demikian jalan-jalan kita ke Taman Impian Pasir Panjang. Semoga bisa mengobati rindu akan kampung halaman. Sekian.

-rdt-