|
|
|
|
Friday, December 08, 2006 |
|
|
|
" Cinta pertama meninggalkan kesan yang begitu mendalam, dan saya putus cinta saat itu", begitulah penuturan Obeng ketika ditanyai hal apa yang memberikan inspirasi baginya untuk melantunkan lagu hakka Singkawang. Saat itu tetangganya sedang memutar lagu tradisional zaman dahulu kala yang berjudul " Nyong Theu Fu", seketika itu Obeng yang larut dalam kesedihan terdorong untuk merintis karyanya dalam alunan lagu hakka Singkawang di tahun 1992.
Berbagai lika-liku kehidupan pernah dihadapi pria berusia 33 tahun ini. Ayah 2 orang putri ini pernah menekuni berbagai macam profesi yang sampai akhirnya dia lebih memilih untuk bernyanyi. Obeng dianugerahi bakat alam yang istimewa, di mana inspirasinya bisa mengalir dengan mudah setiap kali mengalami sebuah peristiwa. Lantas ketika ditanya tentang asal-usul nama "Obeng", pria yang bernama asli Liu Bui Kian ini tersenyum. Nama Obeng ini menyimpan cerita yang pahit dan manis, dan bagi dia masih belum saatnya untuk diceritakan.
Memang bukanlah waktu yang singkat bagi Obeng dalam mewujudkan karyanya hingga saat ini. Selama perjalanannya Obeng juga menghadapi berbagai suka dan duka. Pernah suatu ketika ada orang lain yang mengaku bahwa dirinya adalah Obeng dan meniru berbagai gayanya, namun bagi Obeng yang asli hal ini terkesan lucu. Kini dia memiliki group band dengan 22 personil yang dikenal sebagai Obeng Band. Mereka sering diundang ke berbagai acara, yang biasanya Obeng tampil sebagai MC dan penyanyi.
Dalam setiap penampilannya Obeng selalu disambut baik oleh tamu-tamu acara dengan penuh dukungan dan disertai tepuk tangan yang meriah. Inilah hal yang paling berkesan bagi Obeng dalam perjalanannya melantunkan lagu-lagu hakka Singkawang, yang tentunya memberikan kepuasan tersendiri. Pernah dalam sebuah penampilannya, salah satu tamu acara yang berusia di atas 60 tahun sampai meneteskan air mata. Dia sangat terharu dan mengatakan kepada Obeng bahwa telah sekian lama tidak pernah mendengar lantunan lagu hakka yang sedemikian rupa, dan hal itu membuatnya begitu rindu akan kampung halaman.
Banyak orang beranggapan bahwa sosok Obeng adalah seseorang yang sangat mapan dan hidup mewah, namun sayangnya tidaklah demikian. Walaupun Obeng merupakan figur yang dikenal dalam lantunan lagu hakka yang dinikmati oleh banyak orang, kehidupan pribadinya masih di bawah standar. Tentunya hal ini mengundang rasa prihatin yang mendalam.
"Janganlah sampai lupa kalau kita ini orang Hakka", demikian pesan Obeng ketika dimintai harapannya seputar kelestarian budaya hakka Singkawang. Singkat memang, namun begitu bermakna.Begitulah inti bincang-bincang singkat kita bersama Obeng, yang dilakukan dalam bahasa Hakka di salah satu restoran di Jakarta.
4 Desember 2006 (Terima kasih banyak untuk Obeng, Bapak Nusantio, Bapak Chin Miau Fuk, Hendy Lie dan Ibu Lusy, atas kesempatannya untuk bertemu).
-rdt-
Click here to read more!
Posted
by on Friday, December 08, 2006
Post
some :
|
|
|
|
|
|
|